Pelayan bagi Berkebutuhan Khusus*
Siang itu, kompleks Bhakti Luhur (pusat ALMA di Malang) disesaki oleh banyak orang. Berbagai tamu dari daerah-daerah di Indonesia datang untuk mengucap syukur atas berdirinya lembaga ini. Hari itu (27/09) adalah hari yang membahagiakan bagi anggota Asosiasi Lembaga Misionaris Awam atau yang dikenal sebagai ALMA.

Bertepatan dengan peringatan St. Vinsensius a Paulo, diadakan Perayaan Syukur 50 Tahun ALMA. Acara dilaksanakan di kompleks ALMA Jl. Raya Dieng 40 Malang. Perayaan diawali dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Bapak Uskup Malang, Mgr. H.J.S. Pandoyoputro, O.Carm. Ikut serta juga dalam Ekaristi ini Uskup Agung Merauke, Mgr. Nicholaus Adi Seputra MSC, Rm. Paul Janssen CM (pendiri ALMA), Rm. P.M. Handoko CM dan beberapa imam lainnya.
Kapel Paulo yang menjadi tempat misa sampai tidak mampu menampung para tamu yang hadir. Mereka semua hadir dalam rangka ikut serta mengucap syukur atas penyertaan Tuhan dalam menumbuhkembangkan karya pelayanan ALMA di tengah Gereja dan masyarakat. Para tamu yang hadir bukan hanya dari Malang, tapi dari Sabang sampai Merauke. Secara khusus, Mgr. Nicho juga hadir dalam rangka diterimanya karya pelayanan ALMA di keuskupannya. Hampir seribu orang hadir dalam kesempatan ini. Para imam, suster, bruder, frater yang berkarya di Malang ikut serta dalam acara ini.
Kaul Perdana dan Paripurna
Bukan hanya perayaan pesta emas acara ini dilaksanakan, tapi juga kaul perdana dan kaul paripurna bagi para anggota ALMA. Sebanyak 17 orang mengikrarkan kaul paripurna dan 28 orang mengikrarkan kaul perdana. 45 anggota ALMA yang berbahagia ini patut bersyukur karena mereka mengucapkan kaul pada perayaan setengah abad berdirinya lembaga mereka.
“Panggilan yang kami jalani semata-mata bukanlah melulu atas usaha kami. Kami percaya Tuhan sendiri yang memanggil kami dengan sapaan yang kuat dan lembut. Kami yang lemah dipilih bagi anak-anak yang berkebutuhan khusus”, ucap salah seorang yubilaris dalam sambutan di akhir perayaan ekaristi. Ungkapan tulus para yubilaris ini didukung oleh orangtua. Wakil orangtua yang memberikan sambutan mendukung panggilan putri-putri mereka dan memohon supaya mereka menjawab panggilan sampai tuntas.
Pembebasan bagi Yang Tak Mampu
Mgr. Herman Josef dalam kotbahnya menegaskan peran Yesus sebagai Sang Gembala Sejati. Kehadiran Yesus ke tengah-tengah dunia dalam rangka karya keselamatan manusia. Keselamatan ini merupakan janji Allah pada manusia. “Sebagai Gembala, Allah memperhatikan domba-domba-Nya, mengumpulkan yang tercerai-berai, membimbing domba-domba ke rumput yang hijau dan mencari yang hilang”, ucapnya. Sebagai Gembala sejati, Yesus menyebut dirinya “Yang Terurapi”. Berkat pengurapan-Nya, dia membebaskan manusia dari segala penderitaan.
Lebih lanjut, ALMA secara khusus berkarya untuk membebaskan orang yang berkebutuhan khusus. Lembaga ini dengan penuh kasih melayani orang miskin, yang tak tertangani, yang tak mampu. Yesus sendiri datang ke dunia untuk membebaskan orang-orang yang tidak berdaya. Kiranya hal inilah yang juga dilakukan oleh para anggota ALMA.
Kepada para anggota ALMA, Mgr. Herman berpesan supaya mereka menjalankan karya Yesus dengan menyelamatkan dan membebaskan orang-orang yang membutuhkan perhatian anda. “Anda menjadi terang di tengah-tengah dunia. Anda ditugasi menjadikan ragi di tengah masyarakat.”, pesan Monsinyur. Kepada Rm. Paul Janssen CM, Mgr. Herman mengapresiasi positif apa yang telah dikerjakan. Romo Paul mampu menerjemahkan Injil dan mewujudkan dalam karya pelayanan sosial.
Pengesahan Statuta
Berita gembira juga disampaikan di sela-sela kotbah Mgr. Herman Josef. Beliau menegaskan kembali penerimaan ALMA di wilayah keuskupan Malang. Hal ini ditandai dengan penerimaan dan persetujuan statuta ALMA. Berita gembira ini disambut meriah oleh para umat dan suster yang hadir. Statuta bagi ALMA telah disahkan.
Dalam sambutannya, Rm. Paul Janssen CM menyampaikan bahwa dirinya bersyukur atas pengesahan statuta ini. Apa yang dikerjakan bersama ALMA supaya misi awam dapat dijalankan. Kami akan menjadi penyemangat bagi para awam. “Kami bersyukur dapat melayani banyak orang sampai di pelosok-pelosok paroki dan stasi, bahkan di pedalaman yang sulit dijangkau. Kami datang supaya umat yang terlantar dapat dibantu. Bersama kami, kita dapat memperluas cinta kasih Allah”, ucap Rm. Paul dengan penuh semangat.
Ucapan syukur juga disampaikan oleh Ibu Pimpinan ALMA, Yulia C. Mardiati. Ibu Yulia menyampaikan terima kasih atas semua pihak yang membantu terselenggaranya peristiwa bahagia ini. “Meskipun jalan yang kami lalui sulit, namun Tuhan tetap menyapa dan menyertai kami sampai 50 tahun”, kata beliau.
Usai misa, acara dilanjutkan dengan ramah tamah di Aula Agape Wisma Maria. Berbagai atraksi dan penampilan disajikan oleh para anggota ALMA dan para anak didik. Satu acara yang meriah adalah operet yang berjudul “Sang Maestro”. Para tamu undangan juga menyalami para yubilaris yang baru saja mengikrarkan kaulnya. Para anggota keluarga yang berbahagia ikut serta berbaur dengan para undangan, antara lain dengan para frater CM dan para suster dari berbagai tarekat.
Tahun ini merupakan tahun yang membahagiakan, karena banyak panggilan yang masuk ke dalam ALMA. Semuanya itu berkat dorongan Roh Kudus yang ditanggapi oleh umat dengan penuh keteguhan hati. [Dhani Driantoro]
* Dimuat dalam Tabloid JUBILEM [Edisi 127 - Tahun XI - Oktober 2010] dan Majalah HIDUP [Edisi 24 Oktober 2010]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar